Kamis, 08 Desember 2011

my autobiografy


>Hallo.... Saya adalah siswi kelas XII IPS 2,nama saya Galuh Indah Puspitasari dan saya tinggal di Ds./kec. Dagangan jln. Waringin RT.04/02 yang masih ber-kabupaten Madiun, dekat rumahnya Bu Endang Widi dan Bu Ummatul yang jadi guru Agama dan Matematika di SMA N 1 geger,tempat saya mendapatkan IPTEK dan IMTAQ.<br>
Saya lahir pukul 06.25 lebih 55 detik tanggal 28 mei 1994 di Kotamadya Madiun.Hobi saya macam-macam seperti membaca komik,nge_game,mendengarkan musik.Untuk hobi yang paling top chart adalah mendengarkan musik.Dan musik yang amat sangat saya paling suka adalah musik yang ber_genre Jazz dan klasik,terutama lagu dari Beethoven,Bob Arci Dkk.Menurut saya lagu jazz dan klasik punya keindahan tersendiri di telinga.<br>
Saya tidak punya pelajaran yang saya paling disukai,meskipun demikian saya mempunyai cita-cita menjadi seorang arsitektur.Saat usia 6 tahun lebih 7 bulan 102 hari saya menjadi salah satu siswi di MI AL-ISLAM JETIS yang letaknya 5-10m dari tempat tinggal saya.Pada tahun 2006 saya masuk menjadi siswa di SMP N 1 DAGANGAN yang jaraknya hampir 4 km dari rumah.Dan sekarang,saat saya menulis autobiografi ini saya masih mengenyam pendidikan di SMA N 1 Geger.

Selasa, 06 Desember 2011

Für Elise dan misterinya

Für Elise (dari bahasa Jerman "Kepada Elise") adalah nama populer bagi Bagatelle in A minor, WoO 59, sebuah musik piano solo karya Ludwig van Beethoven, ditulis sekitar tahun 1810.





  

 

 

Elise yang misterius

Para peneliti Beethoven tidak tahu siapa sebenarnya Elise yang dimaksud. Teori yang terkenal mengatakan bahwa pada mulanya karya tersebut berjudul Für Therese. Therese yang dimaksud adalah Therese Malfatti von Rohrenbach zu Dezza (1792-1851), wanita yang ingin dinikahi Beethoven tahun 1810. Sayangnya, ia menikahi pria lain sebelum Beethoven menyatakan perasaan cinta kepadanya. Ia adalah puteri seorang saudagar dari Wina, Jacob Malfatti von Rohrenbach (1769-1829). Ketika karya tersebut dipublikasikan tahun 1865, penemunya, Ludwig Nohl, salah menyalin judulnya sehingga menjadi "Für Elise". Tanda tangannya hilang.
Melodi pembuka Für Elise yang terkenal menjadi petunjuk inisial wanita yang dicintai Beethoven. Melodinya dimulai dengan nada E – D# – E, atau enharmoninya E – E♭ – E, dibaca E – Es – E, huruf yang menjadi nada lagu dari nama ThErESE atau bahkan EliSE.

sumber : id.wikipedia.org

lagu klasik terakhir karya beethoven yang terkenal

Simfoni No. 9 dalam tangga nada D minor adalah simfoni terakhir Ludwig van Beethoven, yang selesai digubah pada tahun 1824.
Simfoni sepanjang 75 menit ini berisi bagian dari ode "An die Freude" (bahasa Inggris: Ode to Joy) karya Friedrich Schiller, sebagai teks yang dinyanyikan para solis dan paduan suara pada gerakan terakhir. Karya ini merupakan contoh pertama dari seorang komponis besar yang menggunakan suara manusia pada tingkat yang sama dengan instrumen-instrumen dalam sebuah simfoni.
Simfoni ini mungkin merupakan karya musik klasik yang paling terkenal, dan dianggap sebagai salah satu mahakarya Beethoven yang terhebat, digubah ketika dia tuli sepenuhnya. Simfoni ini memainkan peranan kebudayaan yang penting dalam lingkungan modern. Sebuah versi yang telah diadaptasi digunakan sebagai lagu kebangsaan Uni Eropa. Para pelajar dalam demonstrasi Tiananmen pada tahun 1989 menyiarkan simfoni ini melalui pengeras suara sebagai pernyataan melawan tirani. Sebuah pertunjukan yang terkenal yang dilakukan oleh Leonard Bernstein pada 25 Desember 1989 merayakan jatuhnya Tembok Berlin. Kata Freude ("kegembiraan") digantikan dengan kata Freiheit ("kebebasan") dalam versi tersebut.

sumber : id.wikipedia.org

lagu klasik karya beethoven yang terkenal

Simfoni No. 5 dalam C minor




Pertama kali dipertunjukkan di Theater an der Wien, Wina pada tahun 1808, karya ini mencapai reputasi luar biasa segera setelah itu. E.T.A. Hoffmann menyebut bahwa simfoni itu adalah "salah satu karya terpenting di masa itu".
Simfoni itu segera mendapatkan status sebagai item sentral dalam daftar lagu. Sebagai lambang musik klasik, Simfoni No. 5 dimainkan dalam konser perdana New York Philharmonic pada tanggal 7 Desember 1842, dan National Symphony Orchestra pada tanggal 2 November 1931. Sebagai penggebrak dalam dampak teknis dan impaknya, Simfoni No. 5 banyak memengaruhi komponis dan kritikus musik, dan mengilhami sejumlah karya Johannes Brahms, Pyotr Ilyich Tchaikovsky (khususnya Simfoni No. 4 karyanya), Anton Bruckner, Gustav Mahler, dan Louis Hector Berlioz. Simfoni No. 5 menjadi salah satu komposisi Beethoven yang terpopuler dengan Simfoni No.3 dan Simfoni No. 9.

sumber : id.wikipedia.org

instrumen musik klasik

Instrument Musik Klasik

1. Harpsichord



Tahun 1707, Bartolomeo Christofori menciptakan harpsichord, yang merupakan cikal bakal piano. Harpsichord mempunyai bilah nada bertingkat. Bilah nadanya masih terbuat dari kayu, dan jangkauan oktafnya belum luas. Bentuk harpsichord hampir mirip dengan piano, hanya saja belum menyamai jangkauan nada dari piano.

2. Piano



 

Instrumen piano muncul pada zaman klasik. Pada 1775, lahirlah piano seperti yang kita kenal saat ini, dalam ukuran standard dapat mencapai 7¼ oktaf, suatu jangkauan yang tidak dapat dicapai oleh alat musik manapun. Dalam memproduksi suara menurut dinamika yang dituntut, diatur melalui lemah lembutnya sentuhan jari serta pengaturan pedal kaki. Salah seorang pemain piano yang terkenal adalah Ludwig Van Beethoven.
3. Biola (Violin)



 

Sejak zaman Barok dan Rokoko biola telah menjadi alat musik yang vital dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan sukar.

Dalam orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain biola dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan kedua. Komponis biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama, sedangkan pemain kedua memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di bawah pemain pertama. Pemain kedua juga biasanya duduk di bagian dalam dan bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk berdampingan di samping pemain pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para penonton.

Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat menghasilkan lagu yang sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal. Salah seorang contoh pemain biola yang sangat terkenal, yaitu Niccolò Paganini.

4. Brass




Instrumen musik tiup logam atau dikenal sebagai brass adalah alat musik yang menghasilkan suara yang berasal dari getaran bibir pemainnya saat meniup melalui tabung resonator (pada jenis instrumen tertentu disebut sebagai mouthpiece). Instrumen musik ini dikenal juga sebagai labrosones, yang berarti instrumen yang dibunyikan oleh getaran bibir.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan intonasi nada pada instrumen musik ber-katup: menekan katup yang ada untuk mengubah atau mengalihkan panjang udara yang melewati pipa, dan mengubah celah bibir pemainnya atau disebut sebagai "embouchure", yang akan menentukan frekuensi getaran pada instrumen tersebut.


5. Bass Violin




 

Nama cello adalah singkatan dari kata dalam bahasa Italia violoncello, yang berarti "violin kecil". Violin adalah sebuah instrumen yang mirip dengan biola dan bass. Cello paling erat terkait dengan musik klasik Eropa. Cello adalah bagian dari orkestra standar dan memberikan suara bas dalam sebuah kuartet gesek, serta bagian dari banyak kelompok musik.

Di antara karya-karya Barok yang paling terkenal untuk cello adalah karya J. S. Bach Unaccompanied Suites for Cello, yang biasanya dikenal sebagai Bach Cello Suites. Sebuah contoh lagu era klasik adalah karya Haydn Cello Concerto #1 in C major. Standar era romantik termasuk Cello Concerto in B minor oleh Antonín Dvořák, Cello Concerto in E minor oleh Elgar, dan dua sonata oleh Brahms. Komposisi-komposisi modern dari awal abad ke-20 termasuk sonata-sonata cello tanpa iringan oleh Paul Hindemith (opus 25) dan Zoltán Kodály (opus 8).

Musik klasik tidak menggunakan instrumen yang mengeluarkan beat, seperti drum-set, perkusi, atau pun alat-alat musik sejenis lainnya, tetapi lebih kepada permainan solo, oleh harpsichord, piano, gitar, atau pun biola. Atau orkestra, yang biasanya digunakan dalam musik opera atau pagelaran musik lainnya.
sumber : www.kaskus.us/showpost

Minggu, 04 Desember 2011

manfaat musik klasik

 Manfaat Musik Klasik


a.  Musik Klasik Mempercepat Pertumbuhan Janin
Penelitian menunjukkan, melakukan rangsangan suara secara berkala terhadap janin, misalkan musik klasik yang ringan lembut dan bisikan perlahan orang tua dan lain-lain, bisa memajukan syaraf perasa janin dan pertumbuhan lapisan kulit otak besar batang tengah perasa, meletakkan fondasi bagi pengembangan kebijaksanaan. Sebaliknya di bawah rangsangan musik modern dan suara hiruk pikuk, janin bisa merasa tidak tenang dan risau, detak jantung bertambah cepat, goyangan kandungan bertambah kuat.
b. Musik Klasik Meningkatkan Produksi Susu Sapi
Psychiater Universitas Inggris, menemukan bahwa memperdengarkan musik klasik ringan kepada sapi perah bisa membantu meningkatkan produksi susu mereka.
Sebagian peternak ayam sudah mengadopsi cara pemutaran musik untuk peningkatan produksi. Dahulu, juga ada bukti menunjukkan bahwa musik bisa mengurai stress pada ayam.
c.  Musik Klasik Mempercepat Pertumbuhan Tanaman
Musik mempercepat tanaman berbunga, sudah diteliti di luar negeri sejak lama. Pernah dilakukan eksperimen sebagai berikut: Faktor yang barangkali bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman seperti temperatur, kelembaban, pencahayaan dan lain-lain di dalam lima buah kamar, diatur sesuai dengan kondisi yang sama, kemudian pada masing-masingnya ditempatkan tanaman yang mengandung kadar air dan tingkat kesuburan tanah yang sama.
d. Musik Klasik Dapat Meningkatkan Penjualan Makanan Dan Minuman
Sebuah penelitian di universitas di Inggris menunjukkan, musik bisa mempengaruhi kegemaran orang akan makanan, jikalau di ruang makan diputarkan musik klasik, pelanggan bisa membeli lebih banyak, jikalau diputarkan musik pop atau tanpa musik, maka konsumsi pelanggan jelas menjadi berkurang.
Doktor psychiater memimpin regu penelitian, melakukan pengamatan selama 3 minggu pada sebuah restoran di Inggris tengah. Mereka menemukan, irama musik yang halus dan mengalun indah dari Bach dan Mozart membuat pelanggan rela merogoh koceknya lebih dalam, tetapi apabila diputarkan si manis Britney Spears atau karya pop yang sedang ngetrend, maka pelanggan rata-rata mengeluarkan biaya lebih sedikit; jikalau tanpa musik, maka pengeluaran mereka bahkan lebih sedikit lagi.


untuk lebih lengkapnya, lihat di:
sumber:

Minggu, 27 November 2011

Sejarah Musik Klasik

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.
Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.
Ciri Musik Pada Zaman Klasik:
  1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).
  2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
  3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
  4. Pemakaian akord 3 nada.
sumber : Wikipedia